Analisis Teknikal

Panduan Teknik Intraday Trading dengan Indikator Pivot Point

Pinterest LinkedIn Tumblr

Problem terbesar yang paling sering dialami (terutama trader pemula) terlalu cepat mengambil profit dan terlalu lama menahan loss. Hal ini menjadi momok yang membuat orang “kapok” memulai usaha di bidang online trading.

Apabila Anda salah satu orang yang mengalami tersebut, gunakanlah indikator Pivot Point. Indikator Pivot Point akan membantu anda untuk menentukan level-level kunci pergerakan harga dengan mudah.

Penjelasan Pivot Point

Salah satu teknik trading terbaik adalah menggunakan garis Pivot (Pivot Point). Teknik ini digunakan oleh sebagian besar profesional trader.

Pivot point juga digunakan Bank Sentral untuk menentukan seberapa jauh harga sebuah instrumen keuangan di pasar akan diintervensi (level intervensi).

Nah, materi kali ini akan memberikan panduan penggunaan pivot point untuk meningkatkan performa trading anda.

Pivot point adalah indikator yang memiliki kelompok level harga, digunakan untuk mengidentifikasi “tipping points” (titik-titik pembalikan trend) di market.

Dengan menggunakan pivot point identifikasi tipping points di market cukup mudah dengan hasil yang akurat.

Memberikan probabilitas entry dan exit yang lebih tinggi untuk menghasilkan keuntungan dan manajemen risiko yang lebih baik.

Pivot Point dan Repaint Indicator

Saat ini indikator yang ada terdiri dari 2 kategori, yaitu: leading dan lagging indikator, sering disebut juga repaint indicator karena dianggap terlalu lambat dan terlalu cepat.

Lagging indikator artinya ketinggalan (terlalu lambat). Biasanya harga bergerak lebih dulu, baru indikator mengikuti dengan membentuk sinyal. Contoh dari lagging adalah Moving Average.

Sedangkan leading indikator terlalu awal mengetahui sinyal trend, contohnya adalah indikator jenis Oscillator.

Indikator pivot point termasuk indikator non-repaint yang secara otomatis menghitung nilai garis Support dan Resistance yang ditampilkan pada chart.

Pivot point sangat baik digunakan untuk mengenali posisi entry dan memilih target yang jelas.

Garis Level Pivot juga berfungsi untuk memfilter fake signal dari indikator standar (contoh MACD, Stochastic, RSI, Moving Average) dan sangat efektif untuk mengindentifikasi kondisi pasar.

Menggunakan Pivot Point

Sebenarnya tidak ada aturan baku menggunakan indikator Pivot Point, indikator ini dapat dikombinasikan dengan indikator dan strategi trading lainnya.

Penggunaannya tinggal disesuaikan dengan kebutuhan, tujuan dan risk profile.

Pivot point dibagi menjadi (menurut interval waktu):

  • Daily (Harian)
  • Weekly (Mingguan)
  • Monthly (Bulanan) dan
  • Yearly (Tahunan)

Menurut metode penghitungannya dibagi:

  • Classic / Traditional
  • Fibonacci
  • Woody
  • Camarilla
  • De Mark

Dimana menghasilkan level atau garis support dan resistance yang berbeda-beda. Penentuan jenis pivot point apa yang akan digunakan tergantung dengan kebutuhan dan strategi trading yang digunakan.

Misalnya untuk strategi trading intraday (day trade) lebih sesuai menggunakan pivot point daily atau weekly.

Untuk strategi positioning trading dengan menahan posisi sampai berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan lebih sesuai menggunakan jenis pivot point monthly dan yearly.

teknik intraday trading pivot point cover
 

Penjelasan Teknik Intraday Trading dengan Pivot Point

Contoh berikut adalah setting pivot point untuk intraday trading.

Kali ini saya ingin menjelaskan dengan menggunakan platform TradingView.com dimana sudah tersedia built in indicator yang cukup lengkap.

Untuk platform Metatrader 4 harus ditambahkan indikator Pivot Point. Penjelasan penggunaan, setting dan instalasinya dapat dilihat pada artikel:

Indikator Pivot Point untuk Meta Trader 4 (MT4) 

Berikut ini contoh setting indikator pivot point untuk teknik intraday trading:

  1. Pivot point yang digunakan untuk teknik trading intraday adalah Daily pivot point dengan timeframe 15 menit.
  2. Menggunakan kombinasi dua pivot point, dengan penghitungan metode Fibonacci (garis merah muda pada chart dibawah) dan De Mark (garis biru pada chart dibawah).
  3. Apabila menggunakan strategi breakout trading, indikator lainnya yang dapat ditambahkan adalah indikator break high dan break low (garis putus-putus atau titik-titik pada chart dibawah).
  4. Entry posisi di jam-jam tertentu saja, misalnya untuk mata uang EURUSD bisa entry posisi di antara jam 13.00 WIB, 14.00 WIB dan 15.00 WIB.
  5. Materi market session dan jam trading terbaik sudah pernah dibahas pada artikel sebelumnya Open Market Session, Jam Trading Forex. Anda dapat menggunakan acuan jam trading untuk entry posisi.
Berikut ini contoh tampilannya:
eurusd breakout intraday trading
Contoh Teknik Pivot Point pada EURUSD

Dari chart diatas dapat dilihat dengan jelas bahwa harga bergerak menuju level-level tertentu (pada contoh harga bergerak dari garis resistance R1, garis tengah P dan garis support S1).

Dengan menggunakan pivot point, anda dapat menentukan level entry dan price target (exit) dengan mudah.

Untuk pengambilan posisi dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu menggunakan strategi Pullback / Retracement dan Strategi Breakout.

Contoh Pengambilan posisi dengan Strategi Pullback / Retracement. Entry Sell dapat dilakukan di garis sekitar R1, setelah terjadi pembalikan ke atas (panah warna biru paling atas).

Untuk strategi Breakout, pengambilan posisi Entry Sell dilakukan pada saat harga bergerak disekitar garis pivot warna biru (De Mark) setelah pergerakan harga terkonfirmasi menembus harga low sebelumnya.

Pertimbangan pengambilan posisi didasarkan atas:

  1. Market Sentiment
  2. Analisa pergerakan harga di sekitar garis pivot.

Price Target atau Take Profit di garis atau level pivot dibawah. Atau bisa juga menahan posisi sebelum masuk ke sesi berikutnya. (antisipasi terjadinya pembalikan harga).

Untuk penentuan Take Profit ini tergantung pada risk reward, karena masing-masing trader memiliki profil risk reward yang berbeda-beda.

Penempatan Stop Loss dapat menggunakan acuan dari Analisis Volatilitas Autochartist Expert Advisor dan Web Application atau menggunakan indikator Average Daily Range (ADR).

Secara umum, pivot point berfungsi sebagai garis otomatis level Supply (Sell) and Demand (Buy), anda tidak perlu repot membuat perkiraan garis Supply & Demand.

Contoh Lainnya:
gbpusd breakout intraday trading
Contoh Teknik Pivot Point pada GBPUSD
audusd breakout intraday trading
Contoh Teknik Pivot Point pada AUDUSD (Sesi Asia)

Perhatikan chart diatas, pada sesi Australia (Asia) terjadi gap down pada awal pembukaan market. Strategi trading yang dapat digunakan adalah strategi gap trading.

Open buy ketika harga menyetuh level support (S1) dan Close posisi di garis Pivot (P). Strategi ini termasuk strategi Pullback / Retracement.

Selanjutnya…
usdjpy breakout intraday trading
Contoh Teknik Pivot Point pada USDJPY (Sesi Asia)
usdcad breakout intraday trading
Contoh Teknik Pivot Point pada USDCAD (Sesi Amerika)

Entry atau Take Profit sebaiknya dilakukan sekitar garis level pivot (support, resistence dan pivot) jangan entry jika tidak disekitar garis level pivot karena harga akan bergerak liar (belum maksimal mencapai harga terendah untuk Buy dan tertinggi untuk Sell).

Indikator pivot point dapat digunakan dan dapat bekerja dengan pada jenis instrumen lainnya seperti Stock Index. Berikut contohnya:

uk100 intraday trading
Contoh Teknik Pivot Point pada Index FTSE100
Pivot Point dan Level Intervensi Bank Sentral
Level Intervensi Bank Indonesia

Pivot point juga digunakan oleh Bank Sentral untuk mengintervensi mata uang atau instrumen keuangan lainnya. Contoh diatas adalah level intervensi Bank Sentral Indonesia (BI) untuk mata uang Rupiah.

Intervensi mata uang biasa dilakukan oleh Bank Sentral di sebuah negara yang menganut sistem (Currency Regime) Managed Float dan Fixed Exchange Rate.

Untuk mengintervensi sebuah mata uang tentunya sebuah Bank Sentral menggunakan cadangan devisa. Apa yang terjadi apabila Bank Sentral tidak lagi bisa menggunakan cadangan devisanya membendung pelemahan atau penguatan sebuah mata uang?

Pivot Point pada Aplikasi Autochartist

autochartist usdjpy horizontal

Pivot point dapat digunakan sebagai pedoman batas titik entry Open Posisi BUY/SELL serta Take Profit dengan metode Price Action atau menggunakan acuan indikator lainnya untuk menentukan arah pergerakan harga.

Dapat juga dikombinasikan dengan aplikasi Autochartist dengan analisa Chart Patterns / Fibonacci Patterns / Key Levels Approaches / Breakouts.

Aplikasi Autochartist memudahkan kita untuk mengidentifikasi level-level penting pergerakan harga. Level-level penting akan diindentifikasikan secara otomatis.

Sinyal Autochartist berjenis garis horizontal (Key Level Approach dan Breakout) mampu mengidentifikasi garis pivot (support dan resistance) secara otomatis.

Sinyal trading ini memiliki success rate yang cukup tinggi dibandingkan dengan kategori sinyal Chart Pattern maupun Fibonacci Pattern.

Performa Statistik sinyal trading garis horizontal (Key Level Approach) Autochartist memiliki success rate diatas 80% yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:

key level approcah statistic

Teknologi keuangan dapat membantu kita untuk mengukur tujuan (profit) dan kalkulasi risiko dengan jelas.

Gunakan aplikasi yang dapat membantu untuk mengukur kinerja portfolio anda, jangan sekedar menggunakan “feeling” ketika bertransaksi di pasar.

Indentifikasi Kondisi Pasar

Tidak selamanya kondisi pasar menguntungkan bagi trader, tentunya teknik trading dengan pivot point ini terdapat kelemahan pada kondisi pasar tertentu, seperti contoh berikut ini.

djia intraday trading
Contoh kondisi pasar Sideways pada Index Dow Jones Industrial

Kondisi pasar Sideways / Coiling / Konsolidasi memang kondisi pasar yang tidak menguntungkan untuk teknik intraday. Pergerakan harga hanya bolak-balik dalam range tertentu, ini dapat membingungkan trader yang masuk ke pasar.

Pivot point juga dapat membantu anda dalam indentifikasi pasar. Anda dapat melihat arah trend dengan jelas.

Untuk menghasilkan profit yang konsisten dibutuhkan manajemen risiko / keuangan yang baik. Ketahanan dana juga menjadi faktor penting untuk dapat meraih winning trades.

Trader ataupun investor yang mampu menghasilkan keuntungan secara konsisten memiliki sistem pengelolaan keuangan yang baik.

market sentiment intraday

Selain itu perhatikan juga faktor market sentiment yang akan terjadi pada hari itu. Untuk teknik intraday trading, sentiment yang bersifat short term (macro economic news event) wajib untuk diperhatikan.

Pergerakan harga di pasar didasari oleh antisipasi akan sebuah peristiwa (baik yang bersifat macro economic event maupun political event) yang akan terjadi.

Demikian penjelasan singkat mengenai Teknik Intraday Trading dengan menggunakan indikator Pivot Point.

Untuk menghubungi Panduan Trading dapat melalui email: [email protected]

7 Comments

  1. Dian mujahidah Rahmatika Reply

    Hallo..artikelnya sangat membantu sekali saya ingin tanya aplikasi autochartist bisa diperoleh dimana y trims

  2. apa bisa trading hanya foks pada tekhnik indikator tekhnika saja dan tidak mnggunakan analisis fundamental…

Write A Comment